Minggu, 26 Desember 2010

Waterboom Digratiskan : Pengunjung Taman Margasatwa Semarang Membludak


Semarang, CyberNews. Ribuan wisatawan memadati waterboom di Taman Margasatwa Semarang di Jalan Raya Mangkang, Minggu (26/12). Wahana baru yang sudah mulai ujicoba sejak awal Desember ini sama sekali tak memungut biaya alias gratis sepanjang gelaran Semarang Great Sale (Semargres) 2010.

Antrean pengunjung pun sudah mengular sejak pagi di pintu loket masuk. Harga tiket masuk sebesar Rp 5.000 per orang juga dinilai relatif masih terjangkau. Tercatat hingga sore hari, jumlah pengunjung hampir mencapai 3.000 orang yang datang dari berbagai kota di daerah pantura termasuk dalam kota Semarang.

Sukamto (45) pengunjung asal Kendal bersama keluarganya sengaja menghabiskan masa liburan sekolah dengan mengunjungi kebun binatang. Selain itu dua putrinya Santi dan Eka juga menjajal wahana waterboom yang selama Desember ini digratiskan.

"Sekalian lihat binatang, anak-anak juga ingin berenang di waterboom. Mumpung gratis selama Semargres jadi dimanfaatkan betul kesempatan ini," ungkapnya.

Singgih (36), warga Peterongan tak ketinggalan memanfaatkan fasilitas waterboom seperti kolam keceh, ember tumpah dan seluncuran spiral setinggi sekitar 4 meter. Bersama dengan keluarganya, sebelumnya telah mengelilingi areal kebun binatang dan menunggang gajah.

"Sudah puas tadi anak saya naik gajah sekarang maunya main air di waterboom. Kalau sekarang masih gratis besok kalau sudah selesai untuk masuk kesini cukup membayar Rp 10 ribu dan harga ini masih terjangkau kalau dibanding waterboom-waterboom lainnya," ungkap Singgih.

Wahana Lain

Selain waterboom, pengunjung juga bisa menikmati arena outbound, wisata air di danau buatan, naik delman, kereta kelinci, menunggang gajah dan kuda poni, berfoto dengan ular, dll. Sedikitnya terdapat 250 ekor hewan yang bisa dinikmati di areal kebun binatang baik yang berada di kandang maupun dibiarkan lepas begitu saja.

Menurut Kasubag TU Taman Margasatwa Semarang Bambang HP, selama Semargres memang digratiskan untuk pengunjung dan pada hari biasa satu tiket yang dijual berlaku untuk dua orang. Dengan cara ini, rupanya menarik minat pengunjung di hari-hari biasa kebanyakan berasal dari sekolah-sekolah dan rombongan karena lebih hemat.

"Misalnya saja satu keluarga enam orang maka tiket yang dibeli cukup tiga tiket saja sampai akhir Desember. Ini membuat minat berkunjung naik hingga 100% dibandingkan sebelumnya," ujarnya.

( Modesta Fiska / CN26/Suara Merdeka )