Jumat, 03 Desember 2010

Semargres Meriahkan Semarang

Semarang Great Sale (Semargres) menjadi penanda baru keberadaan Semarang sebagai kota perdagangan, industri dan pariwisata. Event yang berlangsung 1-31 Desember ini diharapkan banyak pihak akan memberikan warna baru bagi Semarang sebagai kota metropolitan. Dengan semakin memiliki banyak “tanda” maka diharapkan kota ini juga akan tumbuh setara dengan kota besar lainnya di tanah air seperti Jakarta, Bandung dan juga Surabaya.

Kota ini, seperti sudah dirasakan oleh warganya, berjalan sangat lamban. Bandung sudah memiliki banyak sekali ikon yang menjadikan kota itu hidup selama 24 jam/hari. Demikian juga Surabaya, dan Yogyakarta. Kenapa berjalan lamban, tentu banyak sekali masalah yang melingkupinya. Adalah fakta, salah satu kelemahan dari kota ini, tidak memiliki daerah peyangga yang kuat. Bandung dekat Jakarta, Surabaya “memiliki” Indonesia Timur yang luas.
Kondisi geoekonomi yang kurang menguntungkan ini menjadikan Semarang agak tergopoh-gopoh mengikuti irama kota besar lain di Jawa. Baiklah. Tetapi seharusnya Semarang tidak mudah untuk menyerah. Seribu gagasan harus dilontarkan, seribu strategi harus digulirkan. Di sinilah, Semarang Great Sale ini menjadi salah satu media pemicu untuk menggerakkan kota ini menjadi lebih sumringah, punya daya tarik, dan memiliki aura kuat sebagai metropolis.

Di Semargres juga terlihat sangat kuat sinergi berbagai pihak, terutama para pelaku bisnis, Pemerintah Kota Semarang dan juga Kadin Jawa Tengah. Dalam format event ini sangat bolehlah disebut sebagai perwujudan dari apa yang dinamakan “Semarang Incorporated”. Artinya, semua pihak merasa perlu bersama-sama membangun kota ini agar lebih bernuansa metro,ramah, dan memiliki daya tarik investasi yang tinggi.

Salah satu penggagas event ini, Kukrit Suryo Wicaksono mengatakan, Semargres ini akan menjadi salah satu penanda dan warna penting bagi keberadaan Semarang di tengah perkembangan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Jangan sampai, Semarang masuk kategori “kota penting yang tidak dihitung” di dalam banyak perbincangan kalangan dunia usaha, dunia pariwisata, dan juga para pelaku budaya. Inilah saatnya memulai.

Kita banyak berharap bahwa Semargres bukan hanya diterima masyarakat, tetapi akan menjadi bagian dari “gaya hidup” kota ini. Artinya, event ini akan datang setiap tahun, dan di sinilah kalangan konsumen dari berbagai lapisan masyarakat akan menikmati “pesta” besar. Bukan hanya masyarakat konsumen yang diuntungkan, tetapi juga para pelaku usaha. Event ini pada akhirnya akan menjadi “surga” para pembelanja, dan pada saat yang sama menghidupkan kota.