Senin, 20 Desember 2010

Pemuda Tuna Rungu Raih Juara Favorit Bintang Elmosta Semargres 2010


SIAPA sangka, keterbatasan fisik yang dimiliki Alit Agung Wijaya (22) justru mengantarkannya sebagai Juara Favorit Bintang Elmosta Semargres 2010. Terlahir dengan kondisi tidak bisa mendengar (tuna rungu), bukan berarti putra kedua dari tiga bersaudara, pasangan Ari Supriyatna (54) dan Istianti (50) ini tersisihkan. Dibalik kekurangannya itu, justru potensi yang dimiliki siswa salah satu sekolah modelling di Magelang ini sungguh luar biasa.

Bakat Alit terasah berkat kebiasaan yang dilakukan kedua orang tuanya. Ari, yang sehari-hari mengajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membiasakan komunikasi dengan Alit dengan cara menggambar.

"Karena Alit tidak bisa mendengar, sejak kecil komunikasi saya biasakan melalui gambar. Ternyata kebiasaan ini membuat bakatnya terasah, sehingga kini dia mahir membuat karikatur," kata Ari, yang ikut mendampingi anaknya saat Grand Final Bintang Elmosta Semargres 2010 yang diselenggarakan akhir pekan lalu di Mal Paragon.

Dia senantiasa menekankan pada anaknya, kalau kekurangan yang dimiliki Alit itu justru merupakan kelebihan. "Hanya yang membedakan orang lain bisa mendengar, kamu tidak," ujarnya, yang diucapkan pada Alit.

Sebagai tenaga pendidik, Ari sadar betul kalau anaknya itu berkebutuhan khusus. Meski demikian, dia dan istrinya senantiasa mendukung Alit agar mau tampil di depan umum. Salah satunya dengan mengikuti lomba ataupun kejuaraan baik di tingkat daerah maupun nasional. Tidak hanya di bidang modelling saja, bakat Alit juga mengalir dari mulai menjuarai lomba melukis, menggambar, desain grafis, membuat komik, membuat poster, hingga menjuarai sebagai model dan foto genik juga pernah diraihnya.

Pecahkan Rekor

Bahkan kini, cowok tamatan SMALB Magelang ini telah bekerja di salah satu perusahaan animasi dan desain grafis di Yogyakarta. Setahun lalu di Mal Ciputra, Alit berhasil memecahkan rekor Muri dengan menggambar 100 sketsa wajah dalam waktu lima jam. Ada yang unik dengan karyanya, yakni variasi yang ditambahkan pada gambar yang dibuatnya menghasilkan sketsa terlihat lebih hidup.

"Sudah banyak yang digambar Alit mengaku, kalau anak ini bisa membaca pikiran orang. Ini terbukti dari variasi yang ditambahkan dalam gambar sama dengan aktivitas atau kesenangan dari orang yang digambar," warga Jalan Wadas Lintang V/B50 Perum Lembah Hijau Banyurejo, Magelang ini.

Adapun di bidang modelling, puncak prestasinya pernah menjadi finalis cover boy majalah Aneka. Alit berharap dari pemilihan Bintang Elmosta, ia bisa membanggakan kedua orangtuanya dan menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak membuatnya surut berkarya.

(