Jumat, 10 Desember 2010

Pesta Kuliner Semarangan di Santika Premiere




Semarang, CyberNews. Digelarnya even Semarang Great Sale (Semargres), diharapkan mampu dijadikan sebagai salah satu barometer kota metropolitan, mengingat Semarang merupakan ibukota Jateng. Kendati demikian, seharusnya barometer ini tidak mengesampingkan tradisi kekhasan Jateng, khususnya Semarangannya.

"Justru seharusnya, even ini mempu mengangkat nilai-nilai budaya Jawa, khususnya di Semarang. Sebab, tanpa disadari banyak kekhasan Semarangan yang saat ini hampir luntur, salah satunya jajanan tradisional khas Semarang," tutur PR Santika Premiere, Vicka Agustine saat ditemui Suara Merdeka CyberNews.

Itu sebabnya untuk meramaikan Semargres ini, hotel Santika Premier berusaha mengembalikan kejayaan jajanan tradisional khas Semarangan. Aneka ragam menu tradisional yang kini telah kalah pamor dengan makanan junk food maupun fast food kembali ditampilkan, bertepatan dengan even pesta diskon ini.

"Setiap sore selama even Semargres ini, kami menyediakan aneka wedangan khas Semarang yang berganti rupa setiap harinya di lobi hotel. Diantaranya wedang blung, wedang ronde, bandrek, wedang kacang tanah dan jamu Mak Jun atau jamu Jun yang kini sudah jarang dijumpai di Semarang," kata Vicka.

Untuk menarik perhatian pengunjung, pihaknya juga menempatkan grobak gilo-gilo lengkap dengan jajanan tradisionalnya. Berbagai sajian itu, lanjut Vicka, dapat dinikmati hanya dengan membayar Rp 20.000/orang. "Hanya dengan nominal tersebut, tamu maupun pengunjung dapat menikmati sajian tradisional ini sepuasnya. Demikian halnya aneka sajian breakfast yang juga menghadirkan berbagai menu tradisional, kami pun berikan harga spesial. Dengan nominal yang sama ini all you can eat," terang perempuan berambut lurus ini.

Diskon Kamar

Hotel yang terletak di Jalan Pandanaran itu, menargetkan paling tidak 40 persen okupansi terisi dari promo Semargres dan diskon hampir 40 persen untuk kamar hotel. Saat ini 60 persen okupansi sudah terisi dari tamu-tamu yang melakukan liburan pada bulan Desember.

"Selain menggelar Festival Semarangan dengan mengangkat makanan tradisional, kami juga menggelar promo tarif kamar hanya Rp 399 ribu termasuk breakfast untuk dua orang," tambah Vicka.

Dirinya berharap, pesta diskon ini mampu menarik minat para wisatawan untuk singgah ke Semarang. Tidak hanya mengincar bandrol spesial saja, tetapi diharapkan wisatawan asing maupun domestik dapat diarahkan untuk lebih mengenal kekayaan tradisi kota ATLAS nan unik ini.

( Diantika PW / CN27 /Suara Merdeka)