Jumat, 03 Desember 2010

PKL Wajib Pasang Diskon 5-10%


Semarang, CyberNews. Setiap konsumen pedagang kaki lima (PKL) partisipan Semarang Great Sale (Semargres) akan mendapatkan kupon dengan transaksi minimal senilai Rp 25.000, tapi tidak berlaku untuk kelipatan. Sebagai kompensasi, pedagang diminta memberikan diskon antara 5-10 persen selama sebulan berlangsungnya Semargres, yakni 1-31 Desember.

Demikian disampaikan Kepala Bidang PKL Dinas Pasar Satrio Imam saat beraudiensi dengan Wakil Wali Kota Semarang Hendi Hendrar Prihadi, Rabu (1/12), tentang kesiapan PKL menyambut Semargres. Menurut Satrio, ada sekitar 300 PKL yang berpartisipasi dalam event tersebut. Semua pedagang ini tergabung dalam tujuh paguyuban.

''Pedagang tidak keberatan memberikan potongan harga sekitar 5-10 persen. Bagi pedagang yang terdaftar sebagai partisipan, tandanya terdapat banner Semargres pada warung mereka,'' ujarnya.

Disebutkan, ratusan PKL yang menjadi partisipan Semargres ini tersebar di 10 titik. Meliputi Simpang Lima, Jl Pahlawan, Jl Menteri Supeno (Taman KB), Jl Gajahmada, Jl Ahmad Dahlan, Jl Depok, Warung Semawis, Kedungmundu, Jl Kelud Raya, Jl Majapahit, dan Jl Kokrosono. Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hendi Hendrar Prihadi merespon positif dilibatkannya PKL dalam Semargres.

Lebih jauh, menurutnya, event ini sekaligus momentum untuk menata PKL menjadi lebih cantik. Fenomena yang berlangsung selama ini sering ditemukan konflik dalam pengaturan lingkungan. Keberadaan PKL seringkali menimbulkan konflik perebutan ruang antara kaum formal dan informal. Dalam perebutan tersebut pola usir gusur PKL dianggap terapi yang tepat hingga saat ini dan dilakukan dengan alasan keberadaan PKL merusak wajah kota dan melanggar aturan.

Pola usir gusur tersebut digunakan karena penerapan di dalam konteks yang keliru dari metode Barat, standar tata ruang kota yang berlebihan, yang tidak cocok dengan karakter lokal.

Bukan dengan Arogansi

Disinilah Hendi menyikapi, dalam menata PKL semestinya bukan dengan arogansi tapi lebih pada pendekatan persuasif. Diakuinya, memang pedagang sempat terkejut ketika diminta bongkar. Tapi setelah diyakinkan kalau ada tempat penggantinya, mereka ternyata merespon positif.

''Pernah saya sampaikan pada PKL di Jl Pahlawan kalau mereka akan direlokasi. Mereka sungguh kaget ternyata ada perhatian dari Pemkot, kalau tempat baru sudah disediakan di taman KB,'' ujarnya.

Melalui beberapa dialog dengan paguyuban PKL, dia menekankan agar pedagang turut menyukseskan pelaksanaan Semargres. Dukungan itu diberikan dengan ikut serta sebagai partisipan. ''Kalau banyak yang datang ke Semarang, kemudian belanja makan maka ekonomi akan tumbuh. Siapa yang mulya? Itulah yang saya tekankan pada para pedagang kaki lima,'' tambahnya.

Partisipasi ini, lanjutnya, diberikan dengan berbagi sedikit keuntungan pada konsumen melalui diskon.

Ketua Unit Paguyuban PKL Simpang Lima Pahlawan (Simapala) Mardi menambahkan, selama event Semargres akan dimunculkan menu-menu yang tidak biasa ditemukan pada hari-hari biasa. Seperti sop seafood dan aneka menu ikan bakar. Harga yang ditawarkan untuk menu seafood ini beragam antara Rp 10.000-Rp 15.000. Untuk menarik pengunjung, spanduk warung diseragamkan.

Secara terpisah Anggota Kadin Jateng Eriyati R Saptoputratmo menegaskan, para partisipan harus memberikan kupon bagi konsumen sesuai transaksi minimal yang mereka sepakati. Pusat perbelanjaan, misalnya, ada yang menyepakati pemerian kupon untuk transaksi minimal anatara Rp 50.000-Rp 100.000. Hal itu pula yang menjadi kesepakatan beberapa partisipan vendor lainnya.

( Hartatik / CN27/Suara Merdeka )