Semarang, CyberNews. Sejumlah peserta Paragon Photo Rally 2010 nampak terlihat berpacu dengan waktu. Konsep kegiatan hunting foto kali ini sangat berbeda, karena peserta disodori soal tertulis yang mesti dijawab melalui karya foto. Untuk menjawab belasan soal ini mereka hanya diberi waktu selama lima jam saja.
Strategi disusun, tim mulai disebar dan tugas pun dibagi. Dalam rally ini tidak hanya mencari siapa yang cepat atau siapa yang benar. Karena foto adalah seni, tidak ada batasan parameter yang mengukuhkan karya tersebut bagus atau tidak. Disini kreativitas dan kesabaran bakal menentukan foto kreasi mereka indah dilihat. Terkesan menarik untuk menceritakan kesan dari peserta yang baru pertama kali atau bahkan yang acap memenangkan perlombaan fotografi.
Valentino (16), misalnya, siswa SMA Tri Tunggal ini begitu tertantang dengan beberapa soal yang masih asing. Soal tersebut diantaranya, 'Jika anda lelah, penat, pikiran kusut datanglah ke tempat ini dengarkanlah suara yang merdu, alunan alat-alat musik yang indah, koleksinya baru-baru dan jika anda senang dapat membelinya, tempatnya sangat nyaman sekali berlambang seorang wanita dan interior didalamnya terdapat gambar Bima Sakti. Abadikanlah tampak depannya.'
Sejenak dia berpikir, setelah teringat salah satu tempat hiburan karaoke ia pun langsung bergegas ke tempat tersebut. Hal senada juga dilakukan Erika (16), peserta lainnya yang membaca soal berbunyi seperti ini, 'Biasanya berwarna hijau tetapi kali ini berwarna putih sangat menawan hati sinarnya sangat memikat pengunjung merupakan suatu tanda hari yang sangat dihormati di bulan Desember ini. Abadikanlah.'
Dara berambut panjang ini pun langsung bergegas menuju Atrium Hall Mal Paragon. Disana terdapat pohon Natal yang berbeda dari biasanya. Pohon setinggi 10 meter ini berwarna putih berhiaskan kerlap-kerlip lampu hias. ''Ini yang kita cari,'' kata Erika pada temannya sambil menunjuk pohon Natal. Satu hal yang bisa disimpulkan dari kegiatan ini adalah baik untuk perkembangan mental anak.
Dewasa ini kecenderungan anak-anak sekarang lebih senang bermain 'play station', dan mereka jarang berkumpul dengan teman-teman sebayanya, sehingga cenderung individual. Ketua Panitia, Benjamin Sulistijo mengatakan konsep kegiatan ini untuk melatih kepekaan pelajar terhadap lingkungan sekitar. Kepekaan ini dirangsang melalui kegiatan fotografi, karena yang namanya seni lebih mengedepankan cita rasa.
''Anak-anak tidak kami arahkan hunting di indoor saja, tapi juga outdoor. Seperti ke Goa Kreo, Sungai Banjir Kanal Barat dan Tugu Muda,'' ujar pemilik Studio Star Flash Digital Photography tersebut.
Menurut dia, kegiatan ini bertujuan mengingatkan siapa lagi yang akan peduli pada kemajuan kota mereka kalau tidak generasi mudanya. Karena itu, kegiatan positif ini bisa dilaksanakan rutin tidak hanya bersamaan dengan event Semarang Great Sale saja, tapi bisa digalakkan Pemkot ke arah kegiatan promotif pariwisata.