Sabtu, 04 Desember 2010

Semargres Jangan seperti SPA

SEMARANG - Tembakan berkali-kali kembang api serta tabuhan beduk menandakan dibukanya perhelatan Semarang Great Sale atau Semargres 2010. Suasana gempita langsung membahana di kompleks Balai Kota Semarang, semalam.

Kendati Mendag Mari Elka Pangestu dan Gubernur Bibit Waluyo urung membuka acara tersebut, pelaksanaan pembukaan bisa berjalan dengan lancar. Sekda Jateng Hadi Prabowo yang mewakili gubernur dan Wali Kota Soemarmo HS berseri-seri begitu melihat proses pembukaan yang sederhana namun tetap berkesan mewah mengalir sesuai rencana tersebut.

Meski diwarnai rintik hujan, tidak menyurutkan warga yang kebetulan mendatangi Festival Pandanaran menyempatkan diri datang ke pusat perkantoran Kota Semarang itu.

Yang jelas warga telah mengetahui selama Desember ini semua pusat perbelanjaan, pertokoan, restoran, mal maupun pedagang
kaki lima di Kota Semarang menggelar potongan harga. Bahkan Soemarmo berani klaim, diskon yang diberikan sampai 80%.

Hadirin terhibur dengan penampilan artis Ibu Kota seperti Paramitha Rusady dan Thomas Djorgy yang terlihat elegan membawakan lagu-lagunya.

Jalannya pembukaan diawali dengan penampilan Paduan Suara Karangturi, kemudian disusul dari PSM Undip. Sanggar tari Greget pimpinan Yoyok Priyambodo menyuguhkan karya Tari Batik. Delapan penari putri dan tiga penari putra mengekspresikan proses pembatikan mulai dari memoles pola, mewiru warna sampai proses jadi sebuah kain batik dalam lenggokan gemulai tubuh.

Bantu UKM

Soemarmo dalam sambutannya meminta kepada warga Kota Semarang untuk mengenalkan serta mengajak sanak saudaranya datang dalam perhelatan sebulan itu. Adanya potongan harga atau diskon merupakan momentum unjuk gigi bagi Kota Semarang mengoptimalkan sektor perdagangan dan jasa.

‘’Tidak usah bimbang untuk datang ke Kota Semarang. Bulan ini, kita punya gawe yang bisa dibanggakan. Maka saya minta ajaklah saudara-saudara kita datang untuk berbelanja. Diskon ini bukan karena harganya dinaikkan lantas diturunkan. Pengusaha sudah bertekad harga yang ada diturunkan supaya yang berbelanja bisa puas. Di samping itu, dengan berbelanja kita membantu UKM untuk mengembangkan usahanya,’’ pintanya yang berjanji tiap tahun acara itu akan terus diadakan.

Melalui Sekda Hadi Prabowo, gubernur menyatakan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Semargres yang merupakan gawe Semarang, Suara Merdeka Group, Kadin bersama dengan seluruh asosiasi. Ia meminta agar pelaksanaan Semargres bukanlah acara seremonial biasa. Semargres harus diimbangi dengan kegiatan lain, supaya membawa kesan kepada masyarakat. Permintaan ini untuk menjawab keraguan, mengingat Kota Semarang pernah menggelar kegiatan Semarang Pesona Asia (SPA) yang ternyata megah di acara pembukaannya saja. ‘’Jangan sampai kegiatan ini seperti yang dulu. Masyarakat harus dilibatkan. Kalau perlu buat berkesan supaya tahun ke tahun berdampak positif untuk Semarang menjadi setara,’’ pintanya.

Suasana malam di sepanjang Jalan Pemuda kali ini juga terbilang cukup ramai menyusul deretan stan-stan UKM, batik, fashion, kerajinan, kuliner, dan stan penunjang lainnya dalam Festival Pandanaran. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari sampai Minggu (5/12) ini ternyata sangat diminati pengunjung. Beragam produk kreatif yang menjadi potensi Semarang dan hasil rancangan anak-anak muda juga bisa dibeli dengan harga cukup terjangkau. Batik Semarangan yang kaya warna juga melengkapi 75 stan yang ikut serta. Tak melewatkan kesempatan ini, banyak pengunjung pun memborong produk-prod uk yang ditawarkan. (J14,H37-20, Suara Merdeka)