SEMARANG- Tak mau menunggu pergantian tahun, mebel tren terbaru koleksi PT Vina Arya Furniture, salah satu eksportir mebel terbesar di Semarang diperkenalkan dalam Bazaar Furniture Export di Vina House Jalan Diponegoro No 29. Meski desain dan model yang ditawarkan terbilang baru, harga yang dipasang justru jauh lebih terjangkau ketimbang harga ekspor.
’’Harga jual yang kami tawarkan harga pabrikan yang nilainya bisa empat kali lebih rendah dibandingkan dengan apabila diekspor,’’ ujar Cindy Bachtiar Arwin, Director Marketing Vina House, kemarin.
Menurut dia, bazaar itu digelar dalam rangka menyemarakkan Semarang Great Sale (Semargres) 2010. Ia optimistis pasar mebel ekspor di Semarang cukup potensial. Apalagi harga yang ditawarkan sangat kompetitif. Sebab, tujuan bazaar kali ini ingin memberikan penawaran yang istimewa kepada konsumen lokal untuk memiliki furnitur kelas ekspor. Koleksi mebel memiliki kelebihan pada kualitas kayu dan keunikannya.
’’Kami berharap sampai akhir pelaksanaan pameran terjadi peningkatan transaksi dan order dari buyer potensial. Soal harga, kami berikan potongan hingga 70%,’’ ungkapnya.
Selama ini, produknya dipasarkan ke Eropa, AS, dan negara-negara Asia. Produk dari bahan baku kayu yang disediakan jenisnya beragam, antara lain meja-kursi tamu, sofa, lemari, meja makan, tempat tidur, dan beragam perlengkapan rumah tangga lainnya.
Segmen yang dibidik mulai menengah-bawah, menengah, hingga menengah atas dengan harga dari Rp 800.000 ke atas.
’’Tren dan model furnitur terus berkembang sehingga sebagian masyarakat ingin selalu mengubah desain dan perlengkapan rumah tangganya dengan model saat ini. Sekarang, misalnya, tren minimalis jadi primadona,’’ paparnya. (J9-29/Suara Merdeka)