Kamis, 30 September 2010

Semarang Great Sale Penuh Dukungan

SEMARANG - Rencana perhelatan Semarang Great Sale yang akan dilaksanakan Desember selama sebulan penuh diupayakan memiliki gaung lebih luas. Diharapkan upaya ini mampu mendongkrak Semarang sebagai kota yang layak untuk dikunjungi.

Ketua Bidang Pariwisata dan Promosi Kadin Jateng, Benita Eka Arijani memanfaatkan momentum pertemuan dengan Ketua Bidang UMKM Kadin Pusat Sandiaga S Uno di sela-sela kegiatan halalbihalal Kadin Jateng, Sabtu (18/9) lalu di Hotel Gumaya.

Di forum tersebut Benita menyampaikan rencana penyelenggaraan Semarang Great Sale yang didukung penuh oleh mal, restoran, hotel, maupun tempat pariwisata dan hiburan. Semarang Great Sale merupakan event promosi dengan memberi harga lebih murah dan diharapkan membawa dampak bagi pengembangan citra kota.
Citra Semarang ”Kami mengharapkan informasi rencana kegiatan ini bisa diteruskan oleh Kadin Pusat dengan memberitahukan kepada anggota-angota lainnya. Selain itu juga bisa disebarluaskan ke daerah-daerah lain,” katanya.

Benita menambahkan, bila Pemkot telah mencanangkan slogan ”Saatnya Semarang Setara” maka program Semarang Great Sale adalah setali tiga uang untuk lebih mengangkat citra kota metropolitan. Sebagai kota besar yang di dalamnya sudah berkembang banyak mal, hotel, restoran, dan usaha-usaha lainnya maka perlu juga untuk dikoordinasikan berpromosi bersama. Selama ini, kata dia, belum ada upaya penyatuan program promosi usaha secara bersama-sama. Karena promosi dilakukan sendiri-sendiri oleh pengusaha, maka imbasnya tidak terlalu luas. ”Adanya promosi besar-besaran ini agar bisa banyak orang berdatangan ke Kota Semarang,” paparnya.

Menanggapi permintaan itu Sandiaga pun siap membantu program Kadin daerah dan akan meneruskan informasikan agar agenda yang sudah direncanakan jauh-jauh hari ini menyebar luas.
”Kami pasti mendukung dan siap mendatangi acara tersebut,” katanya.

Saat ini panitia Semarang Great Sale terus memperkuat persiapan event itu. Selain menggalang pengusaha, panitia juga telah mendapat dukungan Pemkot. (H22-44 )

Minggu, 12 September 2010

Sesaji Rewanda Tanpa Arak-arakan

Semarang Metro
13 September 2010

Sesaji Rewanda Tanpa Arak-arakan
UPACARA tradisional Sesaji Rewanda yang dilaksanakan setiap 3 Syawal oleh warga Kampung Talunkacang, Kelurahan Kandri, Gunungpati, Minggu (12/9), berlangsung tanpa arak-arakan. Bila pada tahun sebelumnya prosesi berlangsung meriah dan melibatkan banyak warga, kali ini dilaksanakan secara sederhana.

Beberapa warga yang bertugas membawa joli (tandu) berisi buah-buahan dan palawija, seperti apel, jeruk, mentimun, jagung, kacang tanah, serta tumpeng. Sementara di barisan paling depan ada enam penari.
Meski sederhana, hal itu tidak menghilangkan kesakralan ritus penghormatan untuk kera pembantu Sunan Kalijaga yang pada kali ini hanya disimbolkan dengan bendera merah, putih, kuning, hitam.

Kasmani, sesepuh kampung mengatakan, pelaksanaan ritus Sesaji Rewanda lebih sederhana, karena sedang menghadapi pembangunan Waduk Jatibarang dan adanya kebijakan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dispartabud) Kota Semarang.

’’Kemungkinan pada tahun-tahun mendatang setelah waduk ini jadi, prosesinya dikembalikan seperti semula. Kalau dulu ada karnaval dari Masjid Talunkacang, kali ini ditiadakan. Tapi prosesi hingga ke Goa Kreo masih ada,’’ katanya.

Dia meyebutkan, kebijakan upacara dibuat lebih sederhana ini disayangkan warga, sejumlah tokoh masyarakat dan juga pengunjung. Pasalnya ritus tahunan tersebut sudah memasyarakat dan menjadi salah satu daya tarik wisata di Goa Kreo.

’’Walaupun pembangunan waduk masih berjalan, warga menginginkan kegiatan tahunan ini bisa berjalan meriah seperti sebelumnya,’’ kata Kasmani yang mengharap prosesi tersebut tetap berjalan untuk menambah pendapatan masyarakat sekaligus memperkenalkan warisan budaya daerah.

Melestarikan

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Upacara Tradisional Sesaji Rewanda, Dra H Erni Rejeki menuturkan, penyederhanaan kegiatan merupakan kebijakan Dispartabud Kota Semarang.

’’Dispartabud tetap berkomitmen untuk melestarikan agenda Sesaji Rewanda ini, walaupun ada Waduk Jatibarang. Memang penyelenggaraan kali ini lebih sederhana dari tahun-tahun sebelumnya, karena anggaran kegiatan dialihkan untuk memberikan keterampilan baru kepada warga sekitar supaya siap menghadapi obyek wisata baru jika waduk ini selesai,’’ terangnya.

Sementara itu, para pengunjung yang datang ke Goa Kreo terlihat berkerumun di sekitar joli yang berisi buah-buahan dan palawija untuk melihat kera-kera Goa Kreo datang mengambil sesaji tersebut.
Meskipun menunggu agak lama, dua ekor kera akhirnya datang mengambil dan memakan sesaji persembahan warga sekitar. (Leonardo Agung B-16)

sumber: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/09/13/123370/Sesaji-Rewanda-Tanpa-Arak-arakan

Objek Wisata Jadi Jujukan

Semarang Metro
13 September 2010
Objek Wisata Jadi Jujukan
DATANGNYA hari raya Idul Fitri tidak hanya dimanfaatkan warga untuk bersilaturahmi ke rumah sanak saudara, namun mendatangi objek wisata juga menjadi kebutuhan bagi masyarakat merayakan Lebaran.
Seluruh tempat wisata di Semarang pada libur hari raya ini dibanjiri pengunjung yang berasal dari berbagai daerah. Pengelola objek wisata juga berlomba-lomba menambah wahana baru yang bisa dinikmati pengunjung.

Salah satu tempat rekreasi, yakni Kampung Wisata Taman Lele yang berada di Jalan Raya Tugu - Mangkang, pada hari biasa pengunjungnya sekitar 60 orang, tapi pada musim libur mencapai ribuan pengunjung.

Kepala UPTD Kampung Wisata Taman Lele, Endang Riwayati mengaku, memang ada peningkatan jumlah pengunjung di hari libur Lebaran, jumlahnya mencapai 1.474 orang, lebih rendah dibanding tahun lalu sebanyak 1.702 orang.

‘’Namun pengunjung mulai membludak pada H+2, Sabtu (11/9) sebanyak 2.000 orang dan H+1, Minggu (12/9) hingga 3.000 orang. Mereka datang dari berbagai daerah, seperti Kendal, Solo, Grobogan, Kudus dan daerah lain,’’ ujarnya.

Sementara Taman Margasatwa Wonosari atau dikenal dengan Bonbin Mangkang juga dibanjiri pengunjung. Pada hari pertama Lebaran pengunjung mencapai 3.000 orang, kemudian jumlahnya meningkat pada Lebaran hari kedua 10.000 dan H+1 hingga 11.000 pengunjung.

Wahana permainan yang tersedia seperti naik kuda poni atau naik gajah dan foto bersama satwa seperti ular dan burung hantu dengan tiket Rp 5.000, naik kereta dan perahu dengan Rp 3.000, becak air Rp 5.000 per becak, dan flying fox seharga Rp 5.000.

Wisata Air

Selain wisata alam, objek wisata air juga diminati masyarakat. H+2 Lebaran, pengunjung Pantai Maron mencapai 400 orang. Jumlah itu jauh lebih banyak dibanding pada hari biasa yang hanya mencapai sekitar 50 pengunjung.

Petugas pos tiket pantai Maron sisi barat, Miskeni mengatakan, tiket masuk sama seperti hari biasa, Rp 4.000 per orang. Harga tersebut untuk menarik lebih banyak pengunjung. Dia mengakui, pantai Maron sisi barat tergolong kurang diminati.

Kemudian tempat rekreasi Wonderia di Jalan Sriwijaya menyajikan wahana permainan baru, berupa wahana ketangkasan, flying fox, mini outbound dan berkeliling naik bendi. Sekitar 24 wahana permainan menjadi daya tarik wisatawan.

Menurut Asisten Operation Manager, Maritha Platini, jumlah pengunjung melonjak hingga delapan kali lipat. Jika pada hari libur biasa jumlah pengunjung hanya 300 orang, pada Lebaran tahun ini jumlah pengunjung mencapai 2.500 di hari pertama dan 2.700 pada hari kedua.

Di Wahana Air Water Blaster di Jl Bukit Candi Golf No 1 Semarang mulai hari pertama Lebaran hingga kemarin terus mengalami peningkatan pengunjung. Pada hari pertama, jumlah pengunjung yang datang mencapai sekitar 700 orang. Kemudian pada hari kedua dan ketiga setelah Lebaran meningkat menjadi 1.500 pengunjung dan 2.000 pengunjung.

Sambil berwisata dan makan-makan, wisatawan juga memanfaatkan wahana pemancingan. Kolam seluas sekitar 500 meter dipenuhi ratusan pengunjung yang sedang memancing.
Kepala Operasional Ngrembel Asri, Joko Alex mengatakan, libur Lebaran pada H+2 mulai ramai pengunjung. Tempat pemancingan tersebut didatangi sekitar 1.500 pengunjung. (Anggun, Fista, Yoseph, Leonardo-16)
sumber:http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/09/13/123374/Objek-Wisata-Jadi-Jujukan-

Warga Bergiliran Salami Wali Kota Semarang Soemarmo HS

Semarang Metro
13 September 2010

Warga Bergiliran Salami Wali Kota
SEMARANG - Acara open house yang digelar Wali Kota Soemarmo HS, Jumat (10/9) lalu di rumah dinas berlangsung tertib. Lebih dari seribu orang datang bergiliran pada acara yang digelar dalam tiga sesi itu.
Warga yang datang dari berbagai lapisan, mulai dari kalangan birokrat, pengusaha, tokoh masyarakat, dan lainnya. Bahkan, tampak pula perwakilan dari pemeluk agama lain yang memberi selamat.

Soemarmo menerima para tamu di aula rumah dinas di Manyaran. Dia berdiri di atas panggung bersama istri, Wakil Wali Kota Hendrar Prihadi, Ketua DPRD Rudi Nurrahmat, dan juga Plt Sekda Akhmat Zaenuri.
Sesi pertama open house dimulai pukul 09.30 dan berakhir pada pukul 11.00.

Sebelumnya, pada pagi hari Soemarmo bersama keluarga menunaikan ibadah shalat Id. Karena cuaca pagi itu gerimis, rencana shalat yang dilangsungkan di halaman Balai Kota pindah ke Masjid Al Kusuf, masih di kompleks tersebut.

Pada kegiatan itu KH Dzikron Abdullah tampil sebagai imam, sedangkan Drs H Ahmad Anas sebagai khatib. Anas pada khotbahnya menegaskan, ada empat hakikat takwa yang harus ada pada diri manusia.
Keempatnya adalah takut kepada Allah, beramal berdasar wahyu, mempersiapkan diri untuk akhirat, dan rida meskipun sedikit. Usai shalat Soemarmo juga menyalami jamaah.

Sementara itu, H Agus Siswanto selaku khatib di Masjid Baitussalam Perumahan Kinijaya mengatakan, salah satu makna Idul Fitri berarti kemenangan. Namun perlu disadari, bahwa kemenangan tidak datang begitu saja, tetapi harus diraih dan diupayakan dengan perjuangan yang sunggug-sungguh, kerja keras, kerja cerdas serta mengharap rida Allah.

Direktur PT IQ Plus Candra Negara Semarang itu menambahkan, para pemenang tidak boleh lalai, tidak boleh mabuk kemenangan hingga lupa diri, lupa berbagi, sombong. Hal itu bisa mengakibatkan prestasi keimanan dan ketaqwaan menurun, terpuruk dan terperosok ke titik nol. (H35,H37, E1-16)
sumber:http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/09/13/123372/Warga-Bergiliran-Salami-Wali-Kota

Rabu, 08 September 2010

Rangkaian Kegiatan Semarang Great Sale (Semar Gres)

1 Pembukaan Semarang Great Sale (1 Desember 2010)
2 Festival Pandanaran (1 - 4 des 2010)
3 Pameran Komputer "COMPULHOLIC"(1 - 12 des 2010)
4 Pameran Multiproduk (sebanyak 11 kali)
5 Pameran Elektronik, Otomotif, Art & Ethnic terbesar
6 Sepeda Sehat "Gowess Yuukk"
7 "Semarang Tourism & Trade Festival 2010" :
Expo, Festival Band Pelajar, Festival Kesenian Daerah, Festival Kuliner (4 - 12 des 2010)
8 Diskon Besar besaran Toko, Mall, Supermarket di Semarang dan sekitarnya (Every Day)
9 Indoor Carnaval bekerjasama dengan Global TV
10 Wedding Tradisional Expo
11 Christmast Carol & House Hold Fair
12 Special Rate Tour & Travel / Paket Wisata
13 Special Discount for Room Rate & Hotel Facilities
14 Special Discount For Restaurant
15 Kompetisi Bisnis "Ikon Industri Kreatif Bagi UMKM" (1 - 4 des 2010)
16 Festival Marketing se Indonesia
sumber:http://kadinjateng.com/id/index.php?option=com_kunena&Itemid=8&func=view&catid=40&id=55

Semar Gres Jangan Jadi Ajang Cuci Gudang

Semarang, CyberNews. Penyelenggaraan Semarang Great Sale (Semar Gres) 2010 diharapkan benar-benar bisa membantu masyarakat dengan memberi harga yang lebih murah.

Perhelatan yang bakal diselenggarakan serentak dari tanggal 1 sampai 31 Desember mendatang tersebut, rencananya akan menggelar ajang pemberian diskon besar-besaran berkisar 10-70% baik di mal, restoran, dan hotel untuk lebih menghidupkan suasana kota.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Jateng Ihwan Sudrajat, program Semar Gres adalah program yang sangat baik untuk dilaksanakan.

Namun, jangan sampai program ini membohongi masyarakat dengan menjual barang stok lama. Barang yang dijual haruslah barang baru dengan kualitas baik, sehingga ajang ini tak hanya jadi ajang cuci gudang yang kerap dilakukan pertokoan.

"Great sale memang sedang jadi demam di kota-kota besar. Seharusnya great sale bisa jadi salah satu ajang corporate social responsibility (CSR) dengan diskon-diskon yang diberikan," ujarnya, Minggu (5/9).

Ihwan mengatakan, bila ingin program Semar Gres sukses sebaiknya meniru program Singapore Great Sale. Singapura tak hanya sekedar berjualan, tapi juga menambah dengan program-program wisata lain yang dapat menarik wisatawan. Mereka menyuguhkan atraksi-atraksi wisata yang dapat memberi nilai tambah.

"Singapore Great Sale bisa berhasil karena barang yang dijual adalah produk bermerek dan terbaru. Sehingga masyarakat Singapura bahkan Indonesia tertarik untuk berbelanja kesana," tuturnya.

(Fani Ayudea /CN26)
sumber:http://suaramerdeka.com/beta1/index.php?fuseaction=news.detailNews&id_news=64287

Rabu, 01 September 2010

Dibentuk Tim Penunjang Semar Gres

Semarang Metro
02 September 2010

Dibentuk Tim Penunjang Semar Gres
BALAI KOTA - Wali Kota Soemarmo HS mendukung penuh Semarang Great Sale (Semar Gres) 2010 yang bakal diselenggarakan dari tanggal 1 sampai 31
Desember mendatang.

Dia pun membentuk tim khusus dari internal Pemkot yang nantinya bertindak sebagai rekan panitia. Wali Kota mengungkapkan itu saat menerima kunjungan panitia Semar Gres yang dipimpin salah satu penggagasnya, Kukrit Suryo Wicaksono, Rabu (1/9). ’’Saya tidak akan tanggung-tanggung dalam mendukung kegiatan ini. Semarang membutuhkan kegiatan-kegiatan besar supaya bisa memancing wisatawan datang. Tim khusus akan segera kami bentuk sebagai wujud perhatian kami,’’ kata dia.

Dia juga meminta kepada panitia dalam kegiatan tersebut melibatkan UKM/IKM. Bagi dia, usaha kecil membutuhkan sebuah jaringan untuk memasarkan produknya. Tercatat sekarang ini ada 204 UKM/IKM di Kota Semarang.

Menurut Kukrit, tim khusus dari Pemkot Semarang sangat dibutuhkan. Keberadaan tim tersebut bisa mendorong kelompok usaha lainnya untuk bisa bergabung dalam kegiatan tersebut. ’’Seperti pedagang oleh-oleh, sejauh ini belum bergabung dengan kita. Tentunya dengan dorongan dari Pemkot akan muncul sikap mendukung kegiatan ini,’’ ungkapnya.

Kemarin, panitia Semar Gres ditemui Wali Kota di ruang kerjanya. Mereka yakni Ketua Panitia Benita Eka Arijani, Ketua Kadin Jateng Solichedi, Ketua APPBI Handoyo K Setiadi, Ketua Aprindo Jateng Budhi Handojo, Ketua Hipmi Kota Semarang Arnas Agung Andrar Asmara, Djoko Santoso dari Asita Jateng. Hadir juga David Sitranata dari Asperapi dan Ketua PHRI Jateng Heru Isnawan.

Dilaporkan pula, rangkaian kegiatan selama sebulan itu di antaranya dari Indonesia Marketing Association (IMA) Jateng yang akan menggelar festival marketing seluruh Indonesia dan dipusatkan di Semarang. Ada juga Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) Jateng yang akan menyelenggarakan festival koran se-Indonesia.

Selain itu, beberapa organisasi pendukung turut serta memeriahkan hajatan itu. Dituturkan Ketua Hipmi Kota Semarang Arnas Agung Andrar Asmara, mulai September akan digelar kompetisi bisnis. Tujuannya menampilkan kiprah pengusaha pemula yang baru berjalan dua tahun. ’’Dari 100 pengusaha, nantinya kami disusutkan menjadi 30 orang lalu disaring lagi menjadi 10 orang. Profil dari kesepuluh orang itu akan dipublikasikan lewat Suara Merdeka, sedangkan hasil produksinya dipamerkan di Semar Gres,’’ tandas dia.
Pameran Komputer Sementara dari Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Jateng mulai 1 sampai 12 Desember akan menyelenggarakan pameran komputer dengan diskon besar-besaran. ’’Pameran komputer benar-benar dengan diskon yang menarik,’’ kata David Sitranata.

Asosiasi lainnya juga menyatakan kesiapannya menyambut Semar Gres. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Jateng Handoyo K Setyadi mengatakan, pusat pertokoan dan mal di Kota Semarang antusias menyambut event akhir tahun itu. Pihaknya akan memberikan diskon besar-besaran bagi pengunjung.

Tak ketinggalan, dari pengusaha retail yang tergabung dalam Aprindo juga bakal memasang harga murah. ’’Aprindo sangat mendukung dan siap melaksanakannya,’’ kata Ketua Aprindo Jateng Budhi Handojo.

Bagaimana dengan hotel dan restoran, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Heru Isnawan menyebutkan, anggotanya sejauh ini menyambut gembira. Pelaksanaan yang jatuh pada Desember bisa menambah tingkat okupansi hotel. (H37,H35 -54)

sumber:http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/09/02/122490/Dibentuk-Tim-Penunjang-Semar-Gres