Jumat, 17 Desember 2010

Serba Carica, Minuman Hingga Pancake


Semarang, CyberNews. Enam bulan pertama sejak membuat usaha minuman kesehatan Carica Blended, Audi Surya Krissabda (22) masih bolak-balik Semarang-Wonosobo. Bahan baku carica yang ditanam di Dataran Tinggi Dieng didapatnya setelah menempuh sekitar tiga jam perjalanan dengan mobil atau motor.

Selanjutnya, jika membutuhkan suplai carica, mahasiswa FISIP jurusan Administrasi Bisnis Undip 2006 ini tinggal menghubungi supplier di Wonosobo. Bersama rekannya yang satu angkatan Noor Fadhilah, usahanya ini dimulai sejak Februari 2009 dan secara kecil-kecilan menyuplai produk untuk salah satu restoran. Lalu dibukalah satu outlet di Lamper Tengah. Tapi di tempat itu pembeli hanya bisa membawa minumannya pulang.

Akhirnya kini mulai dibuka outlet yang disebut Audi lebih ke model semi-kafe bisa diminum di tempat ataupun dibawa pulang (take away). Dari awalnya hanya jus carica, kini berkembang juga dengan makanan seperti pancake carica dan leker carica. Peminatnya memang sebagian besar dari kalangan keluarga yang memang sudah mengerti betul khasiat atau manfaat carica untuk kesehatan.

Enzim papain yang dikandungnya mampu memecah protein sehingga bisa diserap dengan baik oleh tubuh. ''Kandungan vitaminnya A dan C cukup tinggi dan cocok juga buat mereka yang punya sakit maag,'' ujar Audi saat ditemui di sela-sela pameran Marketing Entrepreneurship Expo di Java Supermall, Kamis (16/12).

Minuman Carica Blended buatan Audi ini telah berhasil menjadi juara kedua Business Competition HIPMI dan AIESEC Undip. Jiwa wirausaha memang sudah tertanam sejak kuliah. Pria kelahiran Solo, 22 Oktober 1988 ini mempunyai cita-cita untuk membuat kemasan carica buatannya dalam sebuah packaging yang lebih modern seperti minuman ringan yang sudah ada di pasaran.

Selain itu, ia juga berencana membuat outlet lagi di Tembalang tempat mahasiswa banyak berkumpul. Meski diakuinya, sewa tempat di kawasan atas terbilang mahal, menurut survei kecil-kecilan yang dilakukan, keberadaan produk akan lebih dikenal di kalangan mahasiswa. ''Kita bukan mengejar omzet tapi lebih pada promosinya dulu karena biasanya lewat mahasiswa lebih cepat dikenal dan promosi langsung dari mulut ke mulut,'' ujarnya.

Untuk mempromosikannya di kampus pun, tak jarang Audi memberikan produk sampel secara cuma-cuma lewat dosen dan rekan-rekannya. Hasilnya dari sana lumayan efektif menarik minat untuk memesan carica blended buatannya.

( Modesta Fiska / CN16/Suara Merdeka )