Kamis, 25 November 2010

Semarang Great Sale - NPWP untuk Kartu Diskon

SEMARANG - Kata siapa memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) tidak bermanfaat. Pada event Semarang Great Sale (Semargres), 1-31 Desember mendatang kartu itu bisa dipakai sebagai kartu diskon.

’’Tidak hanya berlaku di pusat perbelanjaan, tapi juga hotel, restoran maupun tempat pariwisata dan hiburan yang menjadi partisipan Semarang Great Sale,’’ ujar Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jateng I, Sakli Anggoro, kemarin, saat pertemuan dengan pengurus Kadin Jateng di RM Seoul Jl Pandanaran.

Menurut Sakli, program tersebut baru kali pertama diberlakukan di Semarang, menyusul program serupa yang sebelumnya sukses dilaksanakan di Bandung.

Di Bandung, kartu NPWP diberlakukan sebagai kartu diskon saat belanja di beberapa factory outlet. Tak hanya itu, diskon ini juga berlaku untuk penginapan dan restoran.

Kesuksesan inilah yang menginspirasi DJP Jateng untuk menerapkan program serupa. Mengenai besaran diskon, kata Sakli, variatif, tergantung penawaran dari masing-masing vendor partisipan.

’’Kami melihat program ini sangat potensial menarik buyer, karena event ini diharapkan tidak hanya menarik konsumen dari Semarang, tapi juga kota-kota besar lainnya, seperti Solo dan Yogyakarta,’’ jelasnya.
Tidak dipungkiri kepemilikan kartu NPWP selama ini masih dianggap tidak bermanfaat. Bagi mereka yang bepergian ke luar negeri, kartu itu memberikan keuntungan bebas fiskal.

Namun bagaimana dengan mereka yang tidak berencana ke luar negeri? Dengan diberlakukan sebagai kartu diskon inilah DJP ingin menawarkan nilai plus kartu NPWP. ’’Cukup tunjukkan kartu NPWP, secara otomatis dapat diskon.’’
Ke depan, ia berharap agar NPWP bisa menjadi gaya hidup. Saat ini jumlah pemilik NPWP di Kota Semarang mencapai 600.000 wajib pajak. Ditambah dengan Solo dan Yogyakarta, jumlahnya mencapai 1,3 juta wajib pajak.
Jumlah tersebut sangat potensial menjadi buyer dalam event Semargres. Karena itu, ia mengimbau agar para vendor partisipan tidak segan memberikan diskon bagi pemilik NPWP.

’’Jangan khawatir, kerja sama ini jangan dijadikan ketakutan kalau kami akan memonitor omzet para pelaku usaha.
Kami tidak akan melakukan hal itu, sebab kerja sama ini murni hanya untuk memajukan perekonomian Semarang,’’ katanya.
Program ini dinilai sangat mendukung pemerintah untuk mendorong masyarakat makin berminat membuat NPWP dan bagi para pengusaha untuk mendongkrak keuntungan mereka. Selain itu, agar uang bisa terus berputar di Semarang.

Dukungan Asosiasi

Wakil Ketua Bidang Promosi dan Pariwisata Kadin Jateng Benita Eka Arijani menyatakan, event ini didukung sepenuhnya oleh asosiasi yang konsen terhadap perdagangan, pariwisata dan investasi.

Seperti Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita).
Selain itu ada pula Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), Ikatan Pengusaha Jasa & Perlengkapan Pesta (Ikapesta), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

’’Para pelaku usaha yang tergabung dalam asosiasi tersebut akan memberikan penawaran diskon,’’ kata Benita yang juga Ketua Harian Semargres.

Momentum tersebut selayaknya dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah dan semua komponen masyarakat. Karena itu, langkah yang harus ditempuh adalah meningkatkan sinergi antara pemerintah, pengusaha, asosiasi, dan lembaga-lembaga terkait lainnya. (J9-16)
sumber : Suara Merdeka