Rabu, 27 Oktober 2010

Semargres Jual Potensi Ekowisata

SEMARANG METRO

26 Oktober 2010
Semargres Jual Potensi Ekowisata

SEMARANG - Penataan desain arsitektural organik pembangunan Waduk Jatibarang dan normalisasi Sungai Banjirkanal Barat (BKB) berpeluang menjadi wisata ekowisata.

Keindahan panorama alamnya berpotensi mendongkrak pariwisata di Kota Semarang.
Ketua I Semarang Great Sale, Benita Eka Arijani, Senin (25/10) menuturkan, wisata eko-tourism yang menjual keindahan alam kini makin diminati wisatawan. Potensi objek wisata alam Waduk Jatibarang, Gua Kreo dan normalisasi Sungai Banjirkanal Barat merupakan objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.

’’Bayangkan saja, di kawasan Gua Kreo itu dihuni sekitar 500 ekor kera berekor panjang. Hal ini sangat luar biasa,’’ ujarnya di sela-sela kunjungan tim Semargres ke Gua Kreo, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati.

Ketua Umum Semargres Drs Akhmat Zaenuri MM yang juga Plt Sekda Kota Semarang mengungkapkan, kunjungan itu dalam rangka mengenal rencana pembangunan di Semarang. Mereka ingin mengetahui konsep pembangunan Waduk Jatibarang, termasuk normalisasi Sungai Banjirkanal Barat (BKB) yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana Ir Hartanto mengatakan, konsep pembangunan Waduk Jatibarang, termasuk normalisasi Sungai Banjirkanal Barat (BKB), mulai dari Tugu Suharto hingga muara itu berpotensi dijadikan lokasi wisata. Sebab, pembangunan proyek tetap mempertahankan Goa Kreo sebagai salah satu tujuan wisata.

’’Kawasan Waduk Jatibarang sendiri memiliki potensi ekowisata, seperti wisata air, hutan, dan satwa, serta menjadi desa wisata atau home stay. Kedepan, pengembangan waduk ini perlu dikaji bersama sehingga ada sinkronisasi antara konsep dari Pemkot dan pemerintah pusat,’’ terang Hartanto.

Jogging Track
Potensi lain yang menarik adalah Sungai Banjirkalan Barat mulai dari Tugu Suharto hingga muara, nantinya akan dilengkapi dengan jogging track, trap yang bisa dipakai untuk memancing, lampu taman, dan juga panggung teater terbuka. Tidak hanya itu, di Bendung Simongan juga akan dibangun ruang tersendiri untuk museum serta di bagian muara sungai dibangun monumen ketenangan. ’’BKB juga bisa dijadikan arena lomba dayung internasional karena nantinya memiliki track lurus sepanjang 1 km untuk kelas C dan 2 km untuk kelas A.’’

Meskipun begitu, semua konsep yang sudah direncanakan tersebut akan tetap menjadi konsep jika tidak didukung pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, untuk menjaga lingkungan supaya tetap bersih dan indah, diperlukan pemberdayaan masyarakat sekitar bantaran sungai.

Sementara itu, Drs Akhmat Zaenuri mengungkapkan, untuk menyukseskan Semarang Great Sale, pihaknya terus melakukan berbagai persiapan. Berbagai pihak yang terlihat telah memasyarakatkan kegiatan tersebut sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. ’’Besok (Hari ini-Red) akan digelar sosialisasi di Hotel Grand Candi. Segenap asosiasi akan berkumpul. Kami dari Pemkot akan memaparkan informasi tentang potensi pariwisata, seperti pembangunan Waduk Jatibaran,’’ katanya. (K14,J12-71)