Selasa, 31 Agustus 2010

Minim, Penunjuk Destinasi Wisata di Semarang

22 Agustus 2010 22:15 wib Daerah

Minim, Penunjuk Destinasi Wisata di Semarang

Semarang, CyberNews. Selain sebagai kota yang sarat dengan sejarah dan budaya, Semarang juga memiliki banyak obyek wisata. Ironinya, di Kota Atlas ini masih minim penunjuk arah atau destinasi wisata, yang dapat menuntun pengunjung ke tempat-tempat wisata tersebut.

Selain memudahkan pengunjung, penunjuk wisata diyakini juga merupakan alat promosi wisata. Pasalnya, dengan adanya penunjuk wisata di berbagai titik strategis, semisal di bandara, stasiun, terminal, dan di setiap persimpangan jalan Kota Semarang, masyarakat akan melihat dan secara tidak langsung dikenalkan adanya tempat-tempat wisata tersebut.

"Di kemudian hari, masyarakat akan mengunjungi tempat yang pernah mereka ketahui dari penunjuk arah itu. Bagi pengunjung luar Semarang atau Jateng, mereka akan terbantu menemukan obyek yang hendak mereka kunjungi sejak perhentian pertama,
semisal di terminal," ungkap Wakil Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (Depari) Jateng, Drs Indartono M Par.

Minimnya penunjuk wisata di Kota Semarang, menurutnya, menyebabkan perkembangan pariwisata menjadi tertinggal dibanding kota lain. Kenyataan tersebut dinilai tidak wajar, sebab Kota Semarang sebagai wajah Jateng, memiliki obyek wisata yang tidak kalah banyak dibanding kota lain.

Berdasarkan situs pariwisata Semarang, tercatat sekitar 30 lebih obyek wisata. Beberapa di antaranya, Masjid Menyanan, Masjid Taqwa Sekayu, Masjid Menara, Gereja Blenduk, merupakan obyek wisata yang bersifat religi, sedangkan Tugumuda, Lawangsewu, Museum Ronggowarsito, Museum Mandala Bhakti, memiliki nilai sejarah. Sementara, Goa Kreo, Tinjomoyo, Taman Margasatwa, Taman Lele, Pantai Marina, Tanjung Emas, kental dengan nuansa alam.

Indartono mengatakan, selama ini rambu penunjuk di jalan protokol baru menunjukkan wilayah atau kota di sekitar Semarang, bukan tempat wisata di Semarang. Akibatnya, pengunjung datang hanya lewat semarang menunju kota lain, semisal ke Yogyakarta.

"Di Yogyakarta justru banyak penunjuk destinasi wisata, sehingga mereka menemukan tempat untuk berwisata di sana. Sementara, Semarang hanya untuk lewat saja, pengunjung wisata kalah banyak," jelasnya.

Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Ir Agung Prijo Oetomo, belum bisa dimintai penjelasannya. Saat dikonfirmasi, dia berjanji menjelaskan lain waktu.
( Yoseph HW /CN26 )

sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/08/22/63136/Minim-Penunjuk-Destinasi-Wisata-di-Semarang